Liputan6.com, Norwegia: Selama ini para ahli kesehatan berpendapat, ASI jauh lebih baik bagi bayi ketimbang susu formula. Namun seorang profesor asal Norwegia, Sven Carlsen mengatakan, ASI tidak lebih baik ketimbang susu formula, seperti dilaporkan Telegraph.co.uk. yang dirilis Rabu (6/1).
Menurut sang profesor, bayi yang sehat bukan karena mendapat makanan alami berupa ASI, tetapi lebih dipengaruhi oleh kondisi rahim sang ibu. "Susu formula bayi sama baiknya dengan ASI." kata Profesor Sven Carlsen.
Carlsen mengatakan, kesehatan anak ditentukan oleh keseimbangan hormon pada rahim ibu. Ketika seorang wanita memiliki kadar hormon laki-laki yang tinggi dalam rahimnya, maka hal itu akan berpengaruh pada aliran nutrisi ke bayinya. Dalam hal ini ASI tidak lebih baik ketimbang susu formula.
Peneliti di Universitas Sains dan Teknologi Trondheim, Norwegia ini, mengklaim telah memeriksa data lebih dari 50 studi internasional tentang hubungan menyusui dan kesehatan. Dia mengatakan, studi itu tidak menemukan bukti bahwa menyusui mengurangi risiko asma dan alergi pada anak-anak. Satu-satunya keuntungan dari menyusui adalah "IQ" bayi yang sedikit lebih baik.
Namun teori Carlsen itu menimbulkan kontroversi dan ditentang oleh pakar Inggris. Prof Charlotte Wright, jurubicara Royal College of Pediatri dan Child Health mengatakan bahwa Teori Sven Carlsen tidak bertanggung jawab dan dilebih-lebihkan.
Menurutnya, Prof. Carlsen berasumsi bahwa wanita yang tidak menyusui memang karena ia tidak bisa melakukannya, bukan karena mereka memilih tidak menyusui. Asumsi itu menurutnya salah, sebab mayoritas perempuan mampu menyusui bay mereka, dan mereka yang mengalami kesulitan sering kali berhasil setelah mendapat bantuan dari ahlinya.
Menurutnya agak membingungkan juga jika menyusui dikatakan tidak bisa mengurangi terjadinya infeksi. "Perempuan harus ingat bahwa kita tidak dirancang untuk makan dan minum dari botol. Susu formula hanyalah makanan alternatif. "
Pada era '70-an, banyak wanita menggunakan susu formula karena menganggap bisa mempercepat pertumbuhan berat badan sang bayi. Tapi sekarang para
ahli mengatakan, pertumbuhan berat badan bayi karena ASI jauh lebih sehat dan dapat mengurangi risiko obesitas.
Menyusui juga dipercaya dapat menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, kanker payudara pada ibu, mengurangi infeksi dada dan telinga serta infeksi dan penyakit pada bayi.
Dalam jangka panjang, bayi yang mengkonsumsi ASI tidak akan kelebihan berat badan, tidak akan terkena tekanan darah tinggi, dan bisa mengurangi risiko leukemia serta asma.
Karena itu di Inggris, wanita dianjurkan untuk menyusui secara eksklusif untuk enam bulan pertama usia bayi.(MLA)
Sabtu, 09 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar